let's share the light
Picture

Percaya pada hal yang Ghoib.

                     Suatu ketika  di zaman judi buntut masih ramai, PORKAS,  saya pernah 'tekun' mendalami dan mempelajari teori probabilitas atau teori peluang munculnya angka-angka yang bakal muncul.  Di suatu kamar yang 'sunyi'  di depan meja komputer dan dibelakang  rak buku,  dikumpulkanlah angka-angka yang pernah muncul pada masa lalu. Mengolah angka-angka yang sering muncul ditambah 'feeling so good', serta membaca fluktuasi angka yang muncul ditebak lah kira-kira berapa angka-angka yang bakal muncul. Munculah pilihan-pilihan angka yang muncul untuk dipasang dalam taruhan.  Eh ternyata ada saja  tuh yang kena angkanya.

Minggu-minggu selanjutnya rupanya jadi ritual rutin, kalau tidak salah dikenal dengan istilah THR  (Tunjangan Hari Rebo), karena "opening cerimonial" pembukaan nomor itu dibuka pada hari Rabu malem.  Sudah barang tentu hari Selasa atau malam Selasa sampai Rabu sore, pasar Judeng menjadi ramai,  diikuti oleh berbagai kalangan  mulai dari kalangan Tukang Beca, Tukang Baso, Ibu-ibu PKK,  Pegawai Biasa,  Supervisor maupun Manajer perkantoran. Ramai-ramai 'sibuk' mengadu nomor jetu dan "bocoran" kode atau Info[jongklok].

  
                Ada juga 'sindrom-nonomeruen',  dimana saja ada peristiwa yang 'aneh', maka akan dinomorisasikan misalnya ketika ada orang naik motor kemudian jatuh terpeleset, maka bukannya cepet-cepet ditolong tapi malah dicatet berapa nomor motor orang itu. Pun demikian kalau ada orang gila lewat, diperhatikan gerakan-gerakan tangan nya, diawasi gerak geriknya apa bisa di kirata jadi angka-angka.   Kegiatan lain yang banyak dilakukan oleh Tukang Beca atau Tukang Ojeg  misalnya, sambil menanti  muatan , sibuk mengutak-ngatik nomor dengan penuh konsentrasi dan  harap-harap cemas[ngamistik].


                Itulah sedikit gambaran zaman yang pernah terlewati di masa lalu. Ada suatu momentum yang berkesan sampai sekarang, yaitu ketika khusu-khusunya memprediksi angka-angka yang bakal muncul di depan computer, tiba-tiba ada suatu kejadian diluar logika akal yaitu, tiba ada bunyi bdebum benda jatuh sangat keras, dan mengagetkan saya. Aneh bin ajaib setumpukan buku jatuh berbarengan dari belakang rak buku ke lantai dengan kondisi buku masih tetap menumpuk secara rapi.  Sedikit merinding, saya coba lagi secara manual menjatuhkan setumpukan buku yang jatuh tadi dari ketinggian yang sama, namun ‘aneh’ buku itu jadi berceceran dan tidak ada suara bdbum!

                Sadar akan  “peringatan” itu, bagi saya itu petanda bahwa siapapun atau apapun “oknum” dibelakang kejadian tersebut, memberkkan hikmah bahwa menekuni dan memperdalam ilmu ‘forecasting’(PORKAS) untuk berjudi adalah sesuatu yang dilarang.  Kalau dibahasakan secara bahasa manusia biasa, yang menjatuhkan tumpukan itu mau ngomong seperti ini “Eureun Goblog, doraka siah!”.  Demikianlah sekelumit pengalaman ghoib yang pernah saya alami,  tentunya tiap orang pernah mengalami peristiwa yang irrasional, atau tidak masuk akal, yang penting tentunya  hikmah apa yang didapat dari pengalaman tersebut.

 Merupakan sifat pertama orang bertakwa yang ada di surat Al Baqarah ayat 1-2 sbb :"Dzalika kitabu la roibafiihi hudan li al muttaqin. Aladzina yuminuna bi al ghoibi...."  Apakah anda termasuk orang yang hanya percaya dan mengandalkan otak atau rasionalitas belaka ?  Dan menganggap sesuatu yang diluar nalar adalah takhayul ? Kalau jawabannya ‘YA’, berarti anda harus mencoba untuk memeriksa kembali keimanan anda dalam beragama kepada akhlinya.